Berita kebocoran data sudah beberapa kali terjadi di Indonesia. BPJS, Tokopedia, eHac, dan PeduliLindungi merupakan sederet nama perusahaan dan lembaga yang diduga pernah mengalami kebocoran data. Sempat ramai perbincangan kebocoran data eHac dan Peduli Lindungi pada akhir Agustus dan awal September 2021. Kedua aplikasi ini merupakan aplikasi penting yang banyak digunakan saat pandemi.
eHac merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai kartu perjalanan domestik dan internasional. Sejenis dengan eHac, PeduliLindungi memiliki fungsi yang sama dengan tambahan beberapa fitur. Tidak hanya tambahan fitur saja dalam aplikasi tracking, PeduliLindungi menjalin kerjasama dengan banyak mitra agar menjadi aplikasi multifungsi. PeduliLindungi juga digadang-gadang akan dijadikan super app yang akan mengakomodasi banyak kebutuhan, mulai dari tracking keluar masuk tempat umum, integrasi dengan aplikasi lain, sampai pembayaran. Sayangnya, saat diusulkan agar menjadi super app, terjadi kebocoran data PeduliLindungi yang akhirnya mengungkit kebocoran-kebocoran data aplikasi lain yang pernah terjadi.
Berdasarkan data dari sosial media, meskipun terjadi kebocoran data, opini publik banyak yang juga mendukung eHac dan PeduliLindungi. Munculnya sangkalan-sangkalan terhadap kabar bocornya data terjadi karena adanya polarisasi pendapat. Di satu kubu, banyak akun yang meluapkan kekecewaannya terhadap keamanan data di Indonesia dan kejelasan hukumnya. Di sisi lain, banyak argumen yang menuding bahwa kebocoran data merupakan pengalihan isu, berita yang belum tentu benar, bahkan hoax.
Beda di sosial media, beda lagi di media. Berdasarkan pemberitaan di banyak sumber berita terpercaya, umumnya mereka memberitakan peristiwa ini sebagai peristiwa yang benar terjadi. Perbedaan di sosial media yang terjadi kemungkinan diakibatkan topik data bocor yang cukup bersifat politis dan banyaknya ‘buzzer’ politik yang ada di sosial media. Pembelaan yang banyak bersifat politis tersebut bisa dilihat dari banyak hal, mulai dari nama, twit, sampai konotasi dan konteks yang diberikan dalam twit.
Walaupun berbagai sumber sejatinya mengatakan kebocoran data benar terjadi, terdapat hal lain penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan eHac dan PeduliLindungi, yaitu kepercayaan masyarakat. Dalam membuat sebuah super app, diperlukan kepercayaan banyak pihak, mulai dari perusahaan mitra sampai masyarakat, yang nantinya menjadi indikator performa sekaligus aspek penting dalam pengembangannya. Jika banyak masyarakat sulit mempercayai super app yang sedang dikembangkan, lambat laun aplikasi ini akan ditinggalkan.
Super app umumnya didefinisikan sebagai aplikasi yang bisa mencakup banyak layanan relatif dibandingkan aplikasi pada umumnya. Umumnya, super app bisa melayani layanan-layanan daring yang sudah ada, contohnya pemesanan makanan online, pembayaran online, dompet online, dan lainnya. Dewasa ini, sudah banyak super app yang berkembang, contohnya Tencent, Alibaba, Grab, Kakao, dan Yandex. Di Indonesia ada GoTo yang menjadi super app setelah merger dan memiliki layanan yang sangat luas.
Super app memiliki banyak kelebihan dibandingkan aplikasi biasa, yaitu banyaknya layanan dalam satu aplikasi, biaya investasi dan pengembangan yang lebih efisien, penghematan memori smartphone, dan data yang terintegrasi untuk banyak layanan. Jika dilihat secara seksama pada super app yang sudah ada, umumnya aplikasi-aplikasi tersebut memiliki beberapa karakteristik:
- Memiliki beberapa layanan unggulan
- Menjadi tujuan utama pengguna gawai
- Kemudahan akses bagi pengguna
- Integrasi dengan layanan perusahaan lain
Karakteristik-karakteristik bisa menjadi indikator yang dapat digunakan pemerintah dalam mengembangkan PeduliLindungi sebagai super app. Selain memenuhi indikator-indikator sebagai super app yang ideal, permasalahan seperti kebocoran data yang sempat ramai dibicarakan juga perlu diperhatikan. Super app yang memiliki banyak lini layanan tentunya juga mengemban amanat kepercayaan konsumen yang menggunakan aplikasi tersebut. Jika memang benar akan dijadikan super app, maka aspek keamanan harus menjadi prioritas untuk dibenahi agar aplikasi PeduliLindungi tidak justru membawa kerugian bagi masyarakat luas.