Reshuffle Kabinet, Bagaimana Opini Masyarakat dan Popularitas Tokoh Berkat Isu Ini?

PelantikanReshuffle2022_3-1

Pada Rabu 15 Juni lalu Presiden Joko Widodo baru saja merombak susunan menteri Kabinet Indonesia Maju. Reshuffle kali ini mengangkat 2 menteri dan 3 wakil menteri. Adapun menteri dan wakil menteri yang diangkat adalah:

  1. Zulkifli Hasan: Menteri Perdagangan
  2. Hadi Tjahjanto: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional 
  3. Raja Juli Antoni: Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional
  4. John Wempi Wetipo: Wakil Menteri Dalam Negeri
  5. Afriansyah Noor: Wakil Menteri Ketenagakerjaan

Sebelumnya, selama menjabat Presiden Jokowi sudah enam kali melakukan reshuffle kabinet. Empat kali pada periode 2014-2019 dan sudah dua kali pada periode sekarang. Reshuffle sebelumnya diterapkan pada:

  1. Reshuffle pertama

Reshuffle pertama dilakukan pada 12 Agustus 2015. Pada reshuffle ini Jokowi belum genap satu tahun menjadi presiden. Pada kala itu ada tujuh jabatan yang dirombak

  1. Reshuffle kedua

Reshuffle kedua dilakukan pada 27 Juli 2016. Pada reshuffle ini ada 14 posisi yang dirombak.

  1. Reshuffle ketiga

Reshuffle ketiga dilakukan pada 17 Januari 2018. Pada reshuffle ini Jokowi hanya merubah satu posisi menteri dan satu posisi kepala lembaga

  1. Reshuffle keempat

Reshuffle keempat dilakukan pada 15 dan 24 Agustus 2018. Reshuffle keempat ini merupakan reshuffle terakhir yang dilakukan pada periode pertama Jokowi. Pada reshuffle ini ada dua jabatan yang dirombak

  1. Reshuffle kelima

Reshuffle kelima pada 22 Desember 2020 merupakan pertama kalinya Presiden Jokowi melakukan reshuffle di periode keduanya. Pada reshuffle ini Presiden juga belum genap menjabat satu tahun periodenya seperti pada reshuffle pertama. Perombakan kelima pada Kabinet Indonesia Maju merubah susunan enam menteri.

  1. Reshuffle keenam

Pada 28 April 2021 Presiden Jokowi merombak lagi susunan kabinetnya. Reshuffle kali ini merupakan keenam pada kepresidenannya dan kedua pada periode ini. Pada reshuffle ini ada dua menteri yang dilantik

Berkaca dari perjalanan kabinet sekarang yang sering melakukan reshuffle, banyak yang bertanya-tanya mengapa reshuffle perlu dilakukan. Perombakan kabinet umumnya dilakukan mempertimbangkan beberapa hal. Mengutip Institute for Government, ada beberapa sebab umum mengapa perombakan kabinet perlu dilakukan:

  1. Manajemen kabinet dan partai
  2. Manajemen performa
  3. Untuk memberikan tanda adanya pergantian kebijakan
  4. Untuk menyegarkan kembali
  5. Terjadinya peristiwa diluar kendali

Kendati bertujuan baik seperti dijelaskan sebelumnya, respon terhadap reshuffle oleh masyarakat ternyata tidak sesuai ekspektasi. Berdasarkan data yang Tim Continuum Data gali, ternyata justru banyak yang memberikan sentimen negatif terhadap reshuffle ketujuh yang baru saja diterapkan.

Dari keseluruhan data, jumlah sentimen negatif hampir sembilan kali lipat dari sentimen positif. Sentimen negatif tersebut berasal dari sikap pesimis masyarakat terhadap pemerintah. Bahkan, terdapat juga sentimen yang berprasangka bahwa reshuffle dilakukan hanya untuk manuver politik. Sentimen seperti ini umumnya muncul karena kejadian masa lalu pada rezim bersangkutan sehingga membuat masyarakat tidak percaya.

Sedangkan sentimen positif umumnya bersifat suportif. Sentimen-sentimen positif mayoritas berisi penjelasan bahwa reshuffle merupakan hal yang wajar dan bukanlah sesusatu yang baru. Selain itu, reshuflle juga dilakukan dengan pertimabangan yang matang.

Tidak hanya sentimen tentang reshuffle saja, tim kami juga berhasil menemukan adanya kenaikan eksposur terhadap tokoh-tokoh yang dilibatkan dalam reshuffle. Kami menemukan bahawa walaupun sama-sama naik, tetapi sentimen yang diberikan antar tokoh berbeda-beda. Berikut grafiknya.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on pinterest
Pinterest